Laman

Wednesday, March 27, 2013

My Skripsi- BAB II & BAB III


BAB II
           DASAR TEORI

Bab ini menjelaskan teori tentang permasalahan yang dibatas dalam tugas akhir sampai dengan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem.

II.1 Teori Tentang Permasalahan
Sesuai dengan judul yang diambil  yaitu “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PEMASANGAN SAMBUNGAN TELEKOMUNIKASI BARU TELEPON PADA BAGIAN JARINGAN LOKAL DI PT. TELKOM Tbk. KANCATEL BANJARAN”,  maka pada bab ini akan diuraikan teori yang berkaitan dengan judul diatas.

2.1.1   Pengertian Perancangan Sistem
Menurut John Burch & Gary Grudnitski, perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai “Penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”
Target akhir dari perancangan adalah menghasilkan suatu rancangan yang memenuhi kebutuhan pengguna sistem. Perancangan Sistem dibagi menjadi dua tahapan yaitu perancangan konseptual dan perancangan fisik.
1.      Perancangan konseptual atau disebut juga perancangan logis, pada perancangan ini kebutuhan pengguna dan pemecahan masalah yang terjadi diidentifikasikan untuk kemudian diimplementasikan.
2.      Perancangan fisik, rancangan yang bersifat konseptual diterjemahkan dalam bentuk bentuk fisik sehingga terbentuk spesifikasi yang lengkap tentang modul-modul sistem dan antarmuka modul, serta rancangan basis data secara fisik.
Tahap perancangan sistem secara umum terdiri dari beberapa tahap yang harus dilalui agar tercipta antarmuka dengan pengguna, antara lain:
1.      Perancangan Input
2.      Perancangan Output
3.      Perancangan Dialog
Perancangan sistem dapat didefinisikan yaitu merumuskan bagaimana  cara membentuk  suatu struktur.
Perancangan sistem juga dapat diartikan sebagai berikut ini :
1.      Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.
2.      Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.
3.      Persiapan untuk rancang bangun implementasi.
4.      Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
5.      Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan berfungsi.
6.      Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

II.1.2  Pengertian Perancangan Sistem Informasi
Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.

II.1.3  Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi
Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sbb:
1.      Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.
2.      Perancangan Sistem: merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.
3.      Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak.
4.      Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
5.      Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
6.      Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan. 6 Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-model baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan dari model klasik di atas.

II.1.4  Konsep Dasar Sistem
Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Menurut Hanif Al Fatta(2007) “Mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang di gabungkan satu dengan lainnya untuk satu tujuan yang sama”.

Menurut Mc.Leod (1995), “Mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.
Lebih lanjut Jerry FitzGerald, Andra F. FitzGerald dan Warren D. Stallings, Jr. mendefinisikan prosedur sebagai berikut :
“ Suatu Prosedur adalah suatu urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya. ” (10,2)

Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu ;
1.      Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).
2.      Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi, program aplikasi).
3.      Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem).
4.      Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
5.      Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).

Sistem berdasarkan prinsip dasar secara umum terbagi dalam :
1.      Sistem terspesialisasi ; adalah sistem yang sulit diterakpan pada lingkungan yang berbeda (misalnya sistem biologi; ikan yang dipindahkan ke darat).
2.      Sistem besar ; adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya berfungsi melakukan perawatan harian (misalnya dinosaurus sebagai sistem biologi menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan makan dan makan).
3.      Sistem sebagai bagian dari sistem lain ; sistem selalu merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang lebih kecil.
4.      Sistem berkembang ; walaupun tidak berlaku bagi semua sistem tetapi hampir semua sistem selalu berkembang.

II.1.6   Konsep Dasar Informasi
Informasi adalah “Data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu” atau hasil dari pengolahan data yang secara prinsip memiliki nilai atau value yang lebih dibandingkan data mentah.

Menurut Mc.Leod (1995), “ Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti”.
Sedangkan Informasi menurut Wikipedia “Informasi yaitu sebagai data yang telah diolah menjadi suatu hasil yang lebih berguna dan berarti bagi si penerima informasi”.

II.1.7  Konsep Dasar Sistem Informasi
Pengertian Sistem Informasi menurut Henry C. Lucas.
“Sistem Informasi adalah kegiatan dari suatu prosedur-prosedur yang diorganisasikan bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi”.


II.1.8 Pengertian Bagan Alir
“Bagan alir (flow chart) adalah suatu diagram atau model yang berisikan istilah atau pengertian mengenai langkah kegiatan pencatatan, penganalisisan, dan pengkoordinasian informasi.(Zulkifli,2007:273).

II.1.9 Pengertian Kamus Data (Data Dictionary)
Menurut Chr.Jimmy L.Gaol(2007) mendefinisikan bahwa:
Kamus data adalah suatu ensiklopedik dari informasi yang berkaitan dengan data perusahaan.  Atau dapat juga kita katakana bahwa kamus data adalah catalog atau directory yang berbasis komputer (computer-base catalog or directory) yang berisi data perubahan (metadata).”

II.1.10  Pengertian Basis data pelanggan
Basis data pelanggan adalah kumpulan data komprehensif yang ter­organisir tentang pelanggan dan calon pelanggan individual yang terkini, dapat diakses, dan dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran seperti identifikasi calon pelanggan, kualifikasi calon pelanggan, penjualan produk atau jasa, atau pemeliharaan hubungan pelanggan.

Basis data pelanggan yang dikembangkan dengan baik menjadi aset eksklusif yang dapat memberikan keunggulan bagi perusahaan. Dengan memanfaatkan informasi dalam basis data pelanggannya, perusahaan dapat meraih jauh lebih banyak ketepatan pasar sasaran daripada yang dapat diper­oleh dengan menggunakan pemasaran masal, pemasaran segmen, atau pemasaran relung pasar (niche marketing). Perusahaan dapat mengidentifikasi pelanggan yang akan mendapatkan tawaran dan komunikasi pemasaran yang telah diselaraskan dengan kebutuhan mereka.

II.1.11  Pengertian Pemasangan Sambungan Telekomunikasi Baru Telepon
A.                Definisi
Adalah jenis layanan jasa yang diperuntukkan bagi pengguna untuk berkomunikasi (pengiriman suara / voice) jarak jauh, seperti : penyampaian dan penerimaan informasi dalam bentuk suara

B.                 Klasifikasi
Untuk hal pelayanan pasang baru dan pentarifan biaya abonemen bulanan, pelanggan diklasifikasikan dalam 3 (tiga) segmen, yaitu :
·         Pelanggan Bisnis adalah pelanggan yang melakukan kegiatan pengerahan sumber daya manusia secara komersial untuk memperoleh pendapatan dan pendapatan tersebut digunakan untuk menjaga keberlangsungan usahanya.
·         Pelanggan Residensial adalah pelanggan perseorangan yang berdasarkan data kepelangganannya adalah pelanggan yang menggunakan sambungan telekomunikasi untuk menunjang kegiatan sehari hari.
·         Pelanggan Sosiala dalah pelanggan yang berbentuk Lembaga atau Badan Hukum yang melaksanakan usahanya bukan untuk memperoleh laba tetapi untuk melaksanakan fungsi sosial sesuai dengan misinya.


II.1.12  Pengertian Telepon
Telepon adalah media transmisi dengan menggunakan kabel sebagai perantara antara pengirim dan penerima.Wireline biasanya digunakan untuk jaringan dalam jarak dekat seperti dalam satu kantor atau gedung.Akan tetapi,tidak menutup kemungkinan wireline dapat digunakan untuk jaringan komunikasi jarak jauh,seperti pada pesawat telepon dan sambungan Internet.

II.2  Metodologi Yang Digunakan
Metodologi menurut Tata Subari dalam bukunya Analisa Sistem Informasi “Metodologi adalah kasatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin yang lain”. (5.68)
Para profesional sistem informasi telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mengembangkan, mengajar, dan menggunakan metodologi yang dapat dilaksanakan, perangkat pemodelan, dan teknik yang dapat mengurangi, jika tidak dapat menghapuskan masalah ini.  Hal ini dimaksudkan untuk mentransformasikan pengembangan sistem dari suatu pendekatan informal yang kurang baik ke pendekatan terstruktur, dengan siklus hidup pengembangan sistem (SDLC) dan metodologi prototype dan sistem perekayasaan perangkat lunak berbantuan komputer (Computer-Aided And Software Engineering – CASE), transformasi lebih dekat dengan kenyataan daripada sebelumnya.
Gambar II.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC)

II.2.1 Pengertian Metodologi Terstruktur
Menurut Laudon (2008), mendefinisikan bahwa :
“Metodologi terstruktur telah digunakan untuk mendokumentasikan, menganalisis, dan merancang sistem informasi.  Terstruktur (structured) berarti bahwa tekniknya adalah selangkah demi selangkah, dengan setiap langkah dibangun di atas langkah sebelumnya.  Metodologi terstruktur bersifat atas bawah, mulai dari tingkatan yang tertinggi, yang paling abstrak, ketingkatan perincian yang terendah-dari umum ke khusus”.

II.2.2 Alat - Alat Yang Digunakan

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan alat-alat pengembangan sistem sebagai berikut :
1.      Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)
Digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya file kartu, microfiche, hardisk, tape dan lain sebagainya). DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (Structured Analysis and Design). Beberapa simbol digunakan di DFD untuk maksud mewakili: external entity (kesatuan luar), data flow (arus data), process (proses), data store (simpanan data).
a.             Kesatuan Luar ( External Entity )
Merupakan Kesatuan (Entity) di lingkungan luar system dapat berupa orang, organisasi atau system lain yang memberilkan input atau menerima output dari system. Disimbolkan dengan bentuk persegi panjang.
b.      Arus Data ( Data Flow )
Menunjukan arus dari data, dapat berupa input bagi sistem atau output dari sistem. Disimbolkan dengan bentuk panah dengan nama arus data dituliskan disampingnya.
c.       Proses ( Process )
Kegiatan yang dilakukan oleh sistem dari arus data yang masuk untuk menghasilkan arus data keluaran. Disimbolkan dengan bentuk lingkaran dengan nama proses dituliskan didalamnya.
d.      Simpanan Data ( Data Store )
Merupakan simpanan dari data dapat berupa arsip, file, database, dan lain-lain. Disimbolkan dengan dua garis horizontal parallel.
2.      Diagram Alir Dokumen (Mapping Chart)
Merupakan diagram alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya dari suatu bagian ke bagian lain dalam suatu sistem.           
3.      Basis Data (Database)
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainya, terdiri dari simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. penunjukkan hubungan antara file database yang digunakan dalam sistem yg dirancang. Penggambaran database relationship dilakukan setelah proses normalisasi.
Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan dataset sistem.  Sistem basis data ini adalah sistem informasi yang mengintegerasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam didalam suatu organisasi.
Basis data ini biasanyna diwujudkan dalam sebuah file, dimana file data ini membuat element-element data yang masuk ke file dan arus data yang keluar di transformasi E-R diagram ke skema relasi.
Skema relasi adalah sarana untuk mempresentasikan atribut-atributdari setiap entity yang terdapat dalam sistem dan hubungan antar entity pada model E-R diagram. Skema relasi ini penulis menggambarkan untuk penyimpanan database.
Skema relasi ini merupakan turunan dari E-R diagram yang diperoleh dengan cara sebagai berikut :
a.             One to One (1:1)
Pada bentuk relasi ini, satu entity bisa mempunyai relasi lebih dari satu pada entity lainnya
b.            One to Many (1:N)
Pada relasi ini satu entity bisa mempunyai relasi lebih dari satu pada entity lainnya
c.             Many to Many (N:N)
Pada relasi ini banyak entity bisa berelasi dengan banyak entity lainnya.
4.      Kamus Data (Data Dictionary)
Merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.
5.      Context Diagram
Context Diagram dapat disebut sebagai model sistem yang menggambarkan batasan atau ruang lingkup suatu sistem yang bertujuan untuk memperoleh jaringan informasi dari yang ada pada sistem ini.
6.      Basis data merupakan kumpulan dari data-data yang saling berhubungan  satu dengan yang lainnya, tersimpan didalam perangkat keras ( hardware) dan untuk penggunanya digunakan suatu perangkat lunak (software) yang dapat memanipulasinya.
Database merupakan suatu jenjang atau tahapan dari data, database ini berbentuk mulai dari :
a.             Karakter
Merupakan bagian dari data yang terkecil dan dapat berupa angka, huruf, angka dan huruf ataupun karakter khusus yang membentuk suatu item data.
b.            Field
Menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukan suatu item dari data.
c.             Record
Merupakan kumpulan dari field-field yang mengambarkan unit data individu tertentu.
d.                              File
Terdiri dari record record sejenis yang menggambarkan satu kesatuan data, dan kumpulan dari file file tersebut membentuk sebuah database.
7.      Normalisasi
Adalah proses yang berkaitan dengan model data relational untuk mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi, untuk menghasilkan table-table dalam bentuk formal
Normalisasi merupakan suatu file yang terdiri dari beberapa group element yang berulang-ulang perlu diorganisasikan kembali. Proses mengorganisasikan file ini berguna untuk menghilangkan group element yang berulang-ulang.
Tahapan dalam normalisasi
a.             Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form)
Adalah  suatu bentuk relasi dimana atribut bernilai banyak (multivalues attribute) telah dihilangkan sehingga kita  hanya menjumpai nilai tunggal (mungkin saja nilai null) pada perpotongan setiap baris dan kolom pada tebel.
b.                  Bentuk Normal Kedua (2NF/Secomd Normal Form)
Suatu relasi dalam bentuk 2NF jika berada dalam bentuk normal pertama dan setiap atribut bukan kunci bergantung penuh pada kunci primer.
c.                   Bentuk Normal Ketiga (3NF/Therd Normal Form)
Suatu relasi dalam bentuk 3NF jika berada dalam bentuk normal kedua dan tidak dijumpai kebergantungan transitif.
d.                  Bentuk Norma keempat (4NF/Fourth Normal Form)
Suatu relasi dalam bentuk 4NF jika berada dalam bentuk normal ketiga dan tidak mengandung multivalues dependencies.

II.2.3  Teknik – Teknik Yang Digunakan
Teknik yang digunakan penulis untuk menyelesaikan laporan tugas akhir ini adalah :
1.      Wawancara
Teknik wawancara memungkinkan penulis sebagai pewawancara untuk mengumpulkan data secara bertatap langsung dengan orang yang diwawancarai.
Kebaikan Wawancara, yaitu :
1)      Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
2)      Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan sesuai dengan situasi berkembang.
3)      Pewawancara dapat menilali kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.
4)      Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.

Keburukan Wawancara, yaitu:
1)      Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relative mahal dibandingkan dengan teknik yang lain.
2)      Keberhasilan hasil wawanacara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan anatar manusia (Human Relation)
3)      Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tempat yang tertentu, misalnya lokasi-lokasi yang ramai dan rebut.
4)      Wawancara sangat mengganggu kerja dari orang yang diwawancara bila waktu yang dimiliki sangat terbatas.
2.      Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Pada waktu melakukan observasi, penulis dapat ikut juga berpartisipasi atau hanya mengamati saja orang-orang yang sedang melakukan suatu kegiatan tertentu yang diobservasi.

Kebaikan Observasi, yaitu :
1)      Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai kehandalan tinggi, kadang kala observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari data yang telah diperoleh sebelumnya.
2)      Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan.
3)      Dapat melihat dan menggambarkan lingkungan fisik.
4)      Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan.

Keburukan Observasi, yaitu:
1)      Pekerjaan yang diamati dapat menimbulkan rasa terganggu pada orang yang melaksanakannya.
2)      Pekerjaan yang sedang diobservasi tidak dapat mewakili tingkat kesulitan, kegiatan khusus dan volume kegiatan tertentu.
3)      Observasi dapat mengganggu pekerjaan yang sedang dilakukan.
4)      Orang yang diamati pekerjaannya cenderung melakukan pekerjaan dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutup-nutupi kejelekan-kejelekannya.

3.      Studi Pustaka
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari, menelaah dan meneliti bahan bacaan yang erat kaitannya dengan masalah yang dibahas.

4.      Dokumentasi
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen yang ada di perusahaan.

BAB III

SURVEI DAN OBSERVASI


Bab ini digunakan untuk mengumpulkan informasi sistem secara umum, interaksi dalam sistem secara kualitatif dan kuantitatif, serta memodelkannya.  Uraian dalam bab ini menjelaskan tentang organisasi, prosedur sistem berjalan, aliran informasi sistem berjalan, data dictionary, dan hasil riset penelitian lainnya jika ada.

III.1 Organisasi Perusahaan
III.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Gambar III.1 Logo PT. Telkom
III.1.1.1 Fase Sebelum Kemerdekaan
Cikal bakal PT. Telkom dimulai pada tahun 1882 oleh pemerintahan colonial Belanda dengan nama “Post En Telegraafdiens”. Pada waktu itu, Post En Telegraafdiens masih merupakan suatu badan usaha swasta yang berfungsi sebagai penyedia pelayanan jasa post dan telegraf. Kemudian pada tahun 1906 pemerintah colonial Belanda mulai membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegraf dan Telepon (Post, Telegraf, and Telephone Dienst / PTT) atau lebih dikenal dengan nama PTT – dienst. Setelah itu pada tahun 1931, PTT – dienst oleh pemerintahan colonial Belanda diubah statusnya menjadi Perusahaan Negara.

III.1.1.2 Fase Sesudah Kemerdekaan
Pada fase ini, dimulai pada tahun 1945 pada saat terjadi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai Negara yang sudah merdeka, berdaulat dan lepas dari pemerintahan Jepang. Pada tahun 1960, pemerintah mengeluarkan PERPU No. 10 tahun 1960 tentang persyaratan sebuah perusahaan Negara yang kemudian disusul oleh PERPU No. 240 tahun 1961 untuk mengubah status jawatan PT. TELKOM menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).

Pada tahun 1965 dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Kemudian pada tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasioanal maupun internasional. Pada tahun 1980 pemerintah mendirikan PT. Indonesian Satellite Corporation (Indosat) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, dan terpisah dari Perumtel.

Tahun 1989 pemerintah mengeluarkan Undang – undang No, 3/1989 tentang Telekomunikasi, yang berisi paran serta swasta dalam menyelenggarakan telekomunikasi. Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP No. 25 tahun 1991. Setelah itu pada tanggal 14 November 1995 mulai melakukan Penawaran Umum perdana saham Telkom (Initial Public Offering / IPO) dan sejak saat itu Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing / POWL) di Tokyo Stock Exchange.

Tanggal 1 Januari 1996 Keraja Sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan di wilayah Divisi Regional I Sumatera dengan mitra Pramindi Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional II Jabotabek & Banten dan Divisi Regional III Jawa Barat dengan mitra PT. Asia West Internasional (Asia West); Divisi Regional IV Jawa Tengah & DI Yogyakarta dan Divisi Regional V Jawa Timur dengan mitra PT. Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan dengan mitra PT. Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); Divisi Regional VII Kawasan Indonesia Timur dengan mitra PT, Bukaka Singtel. Kemudian pada tahun 1999 pemerintah mengeluarkan Undang – undang No. 36 tahun 1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi yang akhirnya berpengaruh pada PT. Telkom.

Tahun 2001 PT. Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT. Indosat sebagai bagian dari implementasi rekontrusi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan sialng antara Telkom dengan Indosat. Dengan transaksi ini, Telkom menguasai 72,27% saham Telkomsel. Telkom membeli saham 90,32% saham daya mitra dan mengkosilidasikan laporan keuangan daya mitra kedalam laporan keuangan Telkom. Tahun 2002 Telkom membeli seluruh saham Pramindo melalui tiga tahap, yaitu : 30% saham pada saat itu ditandatanganinya perjanjian jual beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 30 Desember 2004. PT. Telkom menjual 12,27% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian Telkom memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoly penyelenggara telekomunikasi lokal.   

III.1.2 Latar Belakang Berdirinya Perusahaan
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau lebih dikenal dengan nama PT.Telkom merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi. Sebagai perusahaan jasa, PT.Telkom harus berorientasi pada konsumen yang merupakan pengguna jasa. PT.Telkom berusaha untuk
memberikan pelayanan yang baik kepada para konsumennya. Dalam perkembangannya, PT.Telkom menggunakan kredo/semboyan Committed 2U yang menunjukan betapa pentingnya konsumen sebagai pengguna jasa telekomunikasi.
Gambar III.2 Kredo PT. Telkom
Arti dari kredo PT. Telkom, yaitu:
1.      Telkom ingin selalu fokus kepada pelanggan.
2.      Telkom ingin selalu memberikan pelayanan yang prima dan mutu produk yang tinggi serta harga yang kompetitif.
3.      Telkom ingin selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara – cara yang terbaik (Best Practices).
4.      Telkom ingin selalu menghargai karyawan yang proaktif dan inovatif dalam peningkatan produktifitas dan kontribusi kerja.
5.      Telkom ingin selalu berusaha menjadi yang terbaik.
Selain menggunakan kredo atau semboyan, PT. Telkom mempunyai maskot perusahaan yang sering disebut Maskot Be Bee.
Gambar III.3 Maskot PT. Telkom
Arti Maskot Be Bee PT. Telkom, yaitu:
1.      Antena Lebah lebih Sensitif terhadap segala keadaan dan perubahan.
2.      Mahkota Kemenangan.
3.      Mata yang Tajam dan Cerdas.
4.      Sayap yang lincah dan praktis.
5.      Tangan Kuning memberikan karya yang terbaik.

Sebagai salah satu perusahaan nasional di Indonesia, PT. Telkom idealnya harus beroperasi dan dapat melayani seluruh wilayah di Indonesia. Sehingga dalam usahanya untuk memberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan jasa telekomunikasi bagi konsumen. PT. Telkom membagi wilayah operasinya menjadi beberapa wilayah yang disebut sebagai Divisi Regional (DIVRE), antara lain:
1. Divre II (Sumatera)                        
2. Divre II (Jabotabek & Banten)                  
3. Divre III (Jawa Barat)                               
4. Divre IV (Jawa Tengah & DIY)
5. Divre V (Jawa Timur)
6. Divre VI (Kalimantan)
7. Divre VII (Indonesia Timur)

III.2 Visi dan Misi Perusahaan
III.2.1 Visi :
Visi PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) adalah ”To Become a Leading InfoCom Player in the Region”
Telkom bukan lagi perusahaan yang memonopoli pasar telekomuniksi Indonesia yang paling kompetitif tentu saja yang akan menang menjadi Infocom Player mengandung arti bahwa Telkom bergerak dalam bisnis informasi dan komunikasi yang secara konkret diwujudkan dalam bentuk keanekaragaman produk jasa. Semula layanan yang disajikan hanya POTS ( Plain Ordinary Telephone Services ); kini menjadi PMVIS ( Phone, Mobile, View, Internet, Services ). Dominant Infocom Player in the Region mengandung pengertian bahwa telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan Infocom berpengaruh di kawasan Asia Tenggara, yang kemudian akan berlanjut ke kawasan Asia, dan Asia-Pasifik.

III.2.2 Misi :
a.                To Provide One Stop Infocom Services With Excellent Quality and Competitive Price”
Telkom berkomitmen memberikan layanan terbaik dan berkualitas, untuk kemudahan bagi pelanggan dan harga yang kompetitif.

b.                Managing BusinessThru Best Practices, competitive Adventages and Synergy”
Dalam mengelola bisnis, Telkom melakukan dengan cara-cara terbaik sesuai dengan standar internasional, yang fokus pada optimalisasi keunggulan kompetitif perusahaan, serta membangun sinergi kemitraan yang saling mendukung dan menguntungkan..

III.3 Nilai-nilai Inti Telkom
Nilai-nilai inti ( core values ) Telkom adalah nilai-nilai yang harus dianut bersama oleh seluruh insan Telkom. Nilai-nilai ini digali dari Committed 2 U yang terdiri dari 3 nilai yaitu :
a.       CUSTOMER VALUE  adalah manfaat bersih yang diperoleh pelanggan dari produk atau pun jasa dengan tingkat pengorbanan dari produk atau pun jasa dengan tingkat pengorbanan dari produk atau pun jasa dengan tingkat pengorbanan biaya, waktu, dan tenaga tertentu. Karena itu customer harus dijadikan sebagai acuan, perhatian, maupun kepedulian yang utama dan pertama dari setiap Insan Telkom di dalam mereka menjalankan pengelolaan perusahaan.
b.      EXCELLENT SERVICE adalah nilai inti Telkom kedua yang mengedepankan pelayanan dengan mutu yang melebihi harapan pelanggan. Pelayanan excellent tercipta karena setiap orang, melakukan hal yang tepat, pada waktu yang tepat, dalam cara yang tepat, untuk orang yang tepat, dan hasil-hasil yang terbaik.
c.       COMPETENT PEOPLE adalah nilai inti telkom ketiga. Dengan nilai ini perusahaan menghargai tinggi setiap insan Telkom yang memiliki kemampuan untuk memenuhi dengan cakap segala tuntutan pelayanan dalam bisnis telekomunikasi yang kompetitif.




III.4 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar ini menjelaskan struktur organisasi PT. Telkom Plasa Banjaran Divre III Kab. Bandung.

Gambar III.4
Struktur Organisasi PT. TELKOM Tbk.


III.5  Uraian Pekerjaan (Job Description)

1.      Asman Customer Care Commerce Office Banjaran
a.       Koordinator pengawasan di perusahaan.
b.      Mengelola sumber daya secara optimal untuk mencapai sasaran strategi yang telah ditetapkan.
c.       Melakukan koordinasi dengan pihak eksternal perusahaan dalam menjalankan tugas.

2.      Supervisor Plasa Banjaran
a.       Aktivasi kelengkapan implementasi Fisik.
b.      Aktivasi hasil Risk Assesment.
c.       Kepuasan pengunjung plasa atas kenyaman tempat pelayanan dan performansi petugas pelayanan.
d.      Tingkat kelancaran hubungan kerja.

3.      Off – 3 Sales
a.       Kemudahan dan kecepatan penyedian data.
b.      Kualitas pelaporan (tingkat akurasi dan ketepatan waktu).
c.       Perbandingan penyelesaian administrasi pelanggan pada hari yang sama.


III.6  Tata Tertib

PT. Telkom Plasa Banjaran mempunyai beberapa tata tertib perusahaan seperti:
1.      Kerja di mulai dari Senin s/d Jum’at.
2.      Di mulai dari jam 08.00 s/d 16.00 WIB.
3.      Istirahat jam 12.00 s/d 13.00 WIB.
4.      Khusus di hari Senin dan Rabu, karyawan memakai pakaian putih yang sudah ditentukan oleh pusat.
5.      Setiap hari Jum’at, karyawan memakai pakaian batik.
6.      Hari Sabtu dan Minggu karyawan libur kecuali karyawan yang mendapatkan tugas piket.
Adapun beberapa standar interaksi teknisi bagi karyawan, seperti:
1.      Standar Interaksi Teknisi Ke Lokasi Pelanggan
a.       Berpakaian seragam dan tanda pengenal.
b.      Mengetuk pintu atau membunyikan bel.
c.       Mengucapkan salam.
d.      Mengkonfirmasi kedatangan.
e.       Meminta ijin.
f.       Mengerjakan dengan tuntas dan rapi.
g.      Menjelaskan maksud dan tujuan.
h.      Menginformasikan progress.
i.        Menepati janji.
j.        Tidak boleh membuat ketidak nyaman suasana.
k.      Tidak boleh berkata kasar atau menyakitkan hati.
l.        Tidak boleh memotong pembicaraan pelanggan.
m.    Tidak boleh meminta imbalan berupa uang atau barang.
n.      Tidak boleh meminjam sarana kerja.
o.      Tidak boleh meminjam telepon (kecuali test call).
p.      Tidak boleh melakukan pelecehan (SARA, Sex, gender).
q.      Tidak boleh membawa barang milik pelanggan.
r.        Tidak boleh meninggalkan lokasi dalam keadaan kator dan tidak rapi.
s.       Tidak boleh parkir sembarang.

2.      Standar Interaksi Teknisi Dengan Rekan Kerja
a.       Bekerja sama.
b.      Tidak boleh curang.
c.       Tidak boleh saling menjatuhkan.
d.      Tidak boleh menyembunyikan informasi.
e.       Tidak boleh melemparkan tanggung jawab
f.       Tidak boleh merusak nama baik.

3.      Standar Interaksi Teknisi Dengan Sarana Kerja
a.       Menyiapkan sarana kerja, termasuk kendaraan.
b.      Mengoperasikan sarana kerja sesuai instruksi kerja.
c.       Merawat sarana kerja, termasuk kerja.
d.      Menjaga kelengkapan sarana kerja.
e.       Memastikan sarana kerja terkalibrasi.
f.       Mengembalikan sarana kerja.
g.      Tidak boleh merusak atau menghilangkan sarana kerja.
h.      Tidak boleh meminjam sarana kerja.
i.        Tidak boleh menjual sarana kerja.
j.        Tidak boleh mengambil atau menukar suku cadang.

4.      Standar Interaksi Teknisi Pelanggan Melalui Telepon.
a.       Mengucapkan salam.
b.      Mengkonfirmasi data pelanggan.
c.       Menjelaskan maksud dan tujuan.
d.      Menjelaskan permasalahan palanggan.
e.       Menginformasikan progress.
f.       Menucapkan terima kasih.
g.      Menempati janji.

5.      Standar Interaksi Teknisi Dengan Atasan
a.       Melaksanakan W.O (Work Order)
b.      Koordinasi dengan atasan jika menemui kendala.
c.       Melaporkan hasil aktifitas penyelesaian W.O.
d.      Melaporkan kelengkapan tools yang diperlukan.
e.       Menginformasikan pekerjaan di luar jam kerja
f.       Tidak boleh memberikan informasi yang mnyesatkan.
g.      Tidak boleh menolak pekerjaan tanpa alasan yang jelas.



III.7  Prosedur Sistem Berjalan
Pada Bagian ini dijelaskan tentang sistem yang sedang berjalan berupa pola-pola aliran informasi yang terjadi di dalamnya melalui dokumen-dokumen, laporan-laporan, serta proses-proses yang terjadi, dimana penyajiannya dapat berupa:

III.7.1 Penjelasan Naratif
1.      Cari Solusi Alternatif
Jika TTM (Teknik Tidak Mungkin) maka bagian SERPO (Service Point) akan membuat konfirmasi kebagian Jaringan Lokal (JARLOK) untuk mencari solusi alternative apakah TTM bisa menjadi TM (Teknik Mungkin) atau tidak, bisa dan tidaknya akan dikonfirmasi oleh Bagian Jaringan Lokal ke bagian SERPO.
2.      Cetak Tel-25
Kemudian Bagian Jaringan Lokal akan menerima Tel-25 (Surat Perintah Kerja) dari Bagian SERPO Bagian JARLOK akan menginput data Work Order dan mencetak SPK menjadi 3 rangkap dan diberikan ke bag. Maintence Distribution Fram (MDF).
3.      WO Kembali
Setelah mencetak Te-l25 (Surat Perintah Kerja) Bagian JARLOK akan melakukan proses WO Kembali ke Bagian Pusat, menandakan SPK sudah di terima dan di cetak.
4.      Cari Data Teknik (DATEK) Pelanggan
Setelah menerima SPK sebanyak 3 rangkap dari bag. JARLOK,maka bag. MDF akan meminta DATEK(Data Teknik Pelanggan) ke Bagian JARLOK untuk proses  pemasangan jamper.
5.      Arsipkan SPK
Setelah Bagian MDF selesai maka SPK akan dikembalikan kebagian JARLOK dan Bagian JARLOK akan menampung yang kemudian akan diberikan ke Bagian Gudang.
6.      Test Sambungan
Setelah Bagian MDF Selesai, maka Bagian jarlok akan memonitoring  kepada Bagian Out Sourching dan mengecek kesesuain sambungan.
III.7.2  Diagram Alir Informasi
Gambar III.5
Diagram Alir Informasi

III.7.3  Mapping Chart Sistem Berjalan
Gambar III.6 Mapping Chart Sistem Berjalan
Keterangan :
2. TTM       =      Teknik Tidak Mungkin
3. TM         =       Teknik Mungkin
6. Tel25      =        Surat Perintah Kerja
7. DATEK  =        Data Teknik Pelanggan

III.8  Aliran Informasi Sistem Berjalan
III.8.1. Context Diagram

Gambar III.7
Contex Diagram






III.8.2  Data Flow Diagram





Gambar III.8
DFD Level 0 Sistem Berjalan



III.9  Data Dictionary
Data Dictionary : DATA STORE
Nama        :  Work Order
Deskripsi    :  Untuk Menampung Data Pemasangan Sambungan Baru Telepon
Volume     :  -
Akses         :  Di proses setiap ada pemasangan baru
Retensi     :  -

Struktur    :
Work Order = Kode WO  + No Pelanggan + Operasi + Produk + Kategori Pelanggan  + Type + Instalasi + Jenis Sambungan + tanggal



Data Dictionary : DATA STORE
Nama        : Pelanggan
Deskripsi    : Menampung data-data pelanggan
Volume     : -
Akses          : Direct/ langsung
Retensi      : -

Struktur    :
Pelanggan = No Pelanggan + No Telepon + Nama + Alamat + MDF + Primer + Sekunder + Rumah Kabel + DN


Gambar III.9 Data Dictionary



No comments:

Post a Comment